Yantai ChiLung Construction & Energy-saving Technology Co., Ltd.

Proses konstruksi dan poin-poin utama lantai beton busa

2025-07-23 13:30:12
Proses konstruksi dan poin-poin utama lantai beton busa

Konstruksi lantai beton busa adalah metode konstruksi dengan bobot ringan, kekuatan tinggi, dan kinerja isolasi termal yang unggul. Metode ini banyak digunakan dalam pembuatan kemiringan atap, pengisian kembali toilet, pengisian lantai pemanas, dan skenario lainnya dalam proyek konstruksi. Berikut adalah proses konstruksi rinci dan hal-hal yang perlu diperhatikan:

imagetools0.jpg

1. Persiapan sebelum konstruksi

Persiapan material: Pastikan bahwa kualitas bahan baku seperti semen, bahan pengembang, pasir, fly ash, dll. memenuhi standar dan berada dalam masa berlaku.

Pemeriksaan peralatan: Periksa apakah mixer, mesin pengembang, pompa pengangkut, dan peralatan lainnya beroperasi dengan normal dan lakukan pemeliharaan yang diperlukan.

Pengolahan lapisan dasar: Bersihkan puing-puing dan debu di permukaan tanah untuk memastikan permukaan rata dan kuat, lakukan perbaikan dan pelembaban bila diperlukan.

Foam concrete toilet backfilling Working video.jpg

2. Persiapan beton busa

Desain proporsi: Tentukan densitas dan kekuatan beton busa sesuai kebutuhan proyek, umumnya densitas berada di kisaran 300-1800 kg/m³, dengan rentang umum 300-1200 kg/m³.

pembuatan busa: Gunakan mesin penghasil busa untuk mencampurkan bahan pembusa dengan air sehingga menghasilkan busa yang stabil dan halus. Disarankan menggunakan metode udara terkompresi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pembusaan.

Pencampuran: Masukkan semen, pasir, air, dan lainnya ke dalam mixer sesuai proporsi, tambahkan busa setelah dicampur rata, lalu lanjutkan pencampuran hingga adonan merata.

1地暖绝热层浇注.jpg

3. Penuangan dan perataan

Metode penuangan: Tuangkan beton busa secara merata ke atas lapisan dasar melalui pompa pengirim atau secara manual, atur ketinggian penuangan, serta hindari terjadinya pengendapan berlapis atau rongga.

Penghalusan permukaan: Gunakan penggaris atau alat pengikis untuk meratakan permukaan, memastikan permukaan halus dan rata. Jika diperlukan, lakukan pengolahan berpola grid untuk meningkatkan stabilitas.

FP-J100H.jpg
4. Pemeliharaan dan pemeriksaan kualitas

Langkah pemeliharaan: Setelah proses pengecoran selesai, lakukan penyiraman air secara berkala sebanyak 2-3 kali sehari selama lebih dari 36 jam, atau tutup dengan kain lembab untuk mempertahankan kelembapan. Waktu pemeliharaan umumnya selama 7-14 hari.

Pemeriksaan kualitas: Setelah pemeliharaan selesai, periksa kerataan permukaan, apakah ada retakan atau pengelupasan, dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Kepadatan bulk dan kekuatan kompresi dapat diuji dengan menyimpan blok uji.

动物.jpg
5. Perhatian

Pembersihan peralatan: pastikan peralatan bersih sebelum dan setelah konstruksi untuk mencegah campuran zat asing ke dalam beton busa.

Kontrol lingkungan: Sesuaikan suhu dan kelembapan konstruksi sesuai kondisi cuaca untuk menghindari konstruksi di bawah kondisi ekstrem.

Kemajuan konstruksi: Atur waktu konstruksi secara wajar untuk menghindari gangguan yang dapat memengaruhi kualitas beton.

Langkah-langkah di atas dapat memastikan kualitas dan kinerja lantai beton busa, serta memaksimalkan keunggulannya yang ringan, berkekuatan tinggi, dan isolasi termal.

Table of Contents